Kebahagiaan datang ketika pekerjaan dan kata-kata Anda menjadi manfaat bagi dirimu dan orang lain.
Cari Blog Ini
Rabu, 24 Maret 2021
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada Masa Reformasi (1998-sekarang)
artikel analisis tentang upaya penanganan yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi paham radikalisme dan terorisme.
" Upaya penanganan yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi paham radikalisme dan terorisme".
Asal Mula Toga Sinaga
Asal Mula Toga Sinaga
Sinaga adalah salah satu marga tertua yang ada dalam suku batak toba.asalnya dari desa urat,pulau samosir namun marga ini umum pula dikenal di indonesia.tidak sedikit pula keturunan sinaga yang hari ini berada di penjuru dinia.
Menurut cerita lisan dari orang tua-orang tua, semua orang batak toba berasal dari satu garis keturunan yang bernama Si Raja Batak. Si Raja Batak kemudian memiliki 2 orang anak yaitu Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon. Dari istrinya yang bernama Si Boru Baso Burning, Guru Tatea Bulan memiliki 5 orang putra dan 4 orang putri. Putra dan putri tersebut adalah :
Putra :
1. Raja Uti
2, Saribu Raja
3. Limbong Mulana
4. Sagala Raja
5. Silau Raja.
Putri :
1. Si Boru Pareme
2. Si Boru Anting Sabungan
3. Si Boru Biding Laut
4. Nantinjo
Saribu Raja yang merupakan anak kedua dari Guru Tatea Bulan melakukan hubungan incest dengan iboto nya sendiri yaitu Si Boru Pareme. Hal itu kemudian diketahui oleh adiknya yaitu Limbong Mulana, Sagala Raja, dan Silau Raja. Mereka berniat untuk mengusir Saribu Raja dan Si Boru Pareme keluar dari kampung mereka karena perbuatan tersebut dianggap memalukan dan melanggar adat. Saribu Raja dan Si Boru Pareme kemudian pergi dari Pusuk Buhit ke Sabulan (Ulu Darat). Setelah sampai disitu, Saribu Raja kemudian pergi meninggalkan Si Boru Pareme ke arah Barus dan menikah lagi disitu dan kemudian lahir Si Raja Borbor, setelah itu kemudian Saribu Raja pergi dan menikah kembali dan lahirlah Raja Galeman.
Si Boru Pareme ditinggalkan dalam keadaan hamil di Ulu Darat, kemudian dia bertemu dengan harimau (Babiat Sitelpang) yang ingin meminta tolong karena ada tulang yang menyangkut di tenggorakan setelah dia memakan hasil buruan nya. Babiat Sitelpang tersebut akhirnya menjadi teman dari Si Boru Pareme karena ingn membalas budi karena dia sudah ditolong. Si Boru Pareme kemudian melahirkan anak dan diberi nama Si Raja Lontung. Setelah dewasa Babiat Sitelpang lah yang mengajari Si Raja Lontung untuk mempelajari ilmu bela diri (mossak).
Si Raja Lontung bertumbuh dewasa dan sudah saatnya untuk menikah. Kemudian dia bertanya pada ibu nya "Ibu, dimana kampung Tulang", Si Boru Pareme malu memberi tahu pada anaknya bahwa ibunya menikahi ito nya sendiri. Si Raja Lontung pun tidak kehabisan akal dan terus bertanya pada ibunya untuk mencari kampung tulang nya itu. Si Boru Pareme pun tidak bisa lagi membohongi Si Raja Lontung, dia pun menyuruh Si Raja Lontung untuk pergi mencari kampung tulang nya ke arah Pusuk Buhit dan memberinya sebuah cincin. Dia bergegas mencari kampung tulang nya ke Pancur Sipitu Dai sambil membawa cincin pemberian ibunya tersebut. Tanpa diduga Si Boru Pareme pun ikut pergi ke Pancur Sipitu Dai dengan memotong jalan dari Danau Toba dan tiba lebih dulu daripada Si Raja Lontung.
Setelah melakukan perjalanan, akhirnya Si Raja Lontung tiba di Pancur Sipitu Dai dan melihat ada seorang gadis yang sedang mandi. Dia berfikir bahwa itu lah boru ni Tulang nya yang tadi dikatakan oleh Si Boru Pareme. Mereka berdua mengobrol, saling menanyakan marga, dan ternyata benar mereka marPariban. Si Raja Lontung pun menyematkan cincin pemberian ibunya tadi dan ternyata pas di tangan wanita tersebut yang tidak lain adalah ibunya sendiri. Setelah kejadian itu, Sabulan mengalami longsor dan Si Raja Lontung berfikir bahwa ibunya suda meninggal karena terjadi longsor. Padahal longsor itu adalah permintaan Si Boru Pareme pada Mulajadi Nabolon agar kebohongannya tersebut tidak diketahui anaknya. Si Raja Lontung pun menikahi pariban nya tersebut yang tidak lain adalah ibu kandung nya sendiri, kemudian lahirlah 7 orang putra yaitu :
1. Toga Sinaga
2. Tuan Situmorang
3. Toga Pandiangan
4. Toga Nainggolan.
5. Toga Simatupang
6. Toga Aritonang
7. Toga Siregar
serta 1 orang putri yang diberi nama Si Boru Panggabean yang kemudian menikah dua kali kepada marga Simamora dan Sihombing.
Menurut cerita turun-temurun,anak sulung siraja lontung adalah sinaga dan anak kedua situmorang.
Setelah dewasa,situmorang lebih dulu kawin dengan boru limbong sementara adik boru limbong ini diperistri oleh sinaga.
Sinaga mempunyai tiga orang anak bernama raja bonor,raja ratus,dan raja uruk.
Raja bonor yang kemudian disebut sinaga bonor memperanakkan raja pande,tiang ditonga,dan suhutnihuta.
Siraja ratus yang kemudian disebut sinaga ratus memperanakkan ratus nagodang,si tinggi,dan si ongko.
Raja uruk yang kemudian disebut sinaga uruk memperanakkan sihatahutan,barita raja,dan datu hurung.
Hingga saat ini keturunan dari Sinaga tetap masih menjadi satu marga yaitu marga Sinaga. Semua keturunan Sinaga terhimpun menjadi Toga Sinaga yang dimana menjadi dalam satu ikatan dalam Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boruna (PPTSB). Persatuan ini berada ditingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan tingkat nasional. Tahun 1966 PPTSB membangun sebuah tugu yang diberi nama Toga Sinaga yang letaknya di Desa Urat, Samosir dan tahun 1970 bulan Juni tugu tersebut diresmikan.
sekian dan terima kasih!
Pengaruh Negatif Iptek bagi Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa,dan Bernegara.
Pengaruh Negatif Iptek bagi Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa,dan Bernegara.
Ribuan anak Indonesia telah menjadi korban kejahatan internet bahkan dalam satu hari ada 300 anak yang menjadi korban. Mulai dari kasus penculikan, perkosaan, bullying, dan lainnya. Ini harus menjadi perhatian kita dalam melindungi anak-anak dari bahaya kejahatan internet . a. Aspek Politik Kemajuan iptek melalui globalisasi untuk sementara telah mampu meyakinkan sebagian masyarakat Indonesia bahwa LIBERALISME dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Hal ini akan memengaruhi pikiran mereka untuk berpaling dari ideologi Pancasila dan mencari alternatif ideologi lain seperti halnya liberalisme. Nilai-nilai yang dibawa iptek seperti keterbukaan, kebebasan dan demokratisasi tidak menutup kemungkinan akan disalahartikan oleh masyarakat Indonesia. Akibatnya, hal tersebut terjadi, akan menimbulkan terganggunya stabilitas politik nasional seiring dengan terjadinya tindakan-tindakan anarki sebagai reaksi terhadap sikap pemerintah yang menurut mereka tidak terbuka, tidak memberikan kebebasan dan tidak demokratis kepada rakyatnya. Hal ini akan senantiasa terjadi jika antara rakyat dan pemerintah belum menemukan kesamaan dalam memahami nilai-nilai yang dibawa iptek tersebut. Pengaruh negatif lainnya dari kemajuan iptek yang mesti diwaspadai adalah munculnya gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme. Para pelaku gerakan tersebut pada umumnya merupakan orang-orang yang terampil dalam memanfaatkan teknologi. Tidak jarang di antara mereka mempuyai keterampilan dalam merakit senjata, merakit bom dan sebagainya. Hanya sayangnya, keterampilan mereka tersebut digunakan untuk mengganggu keamanan negara sehingga stabilitas negara menjadi terancam.peran lembaga penegak hukum dari polri,jaksa,hakim,advokat.
peran lembaga penegak hukum dari polri,jaksa,hakim,advokat.
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan dan Kedamaian
1. Peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri)soal dan pembahasan Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara
soal dan pembahasan Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara
soal
3. Jelaskan hubunga antara hak dan kewajiban warga negara !
4. Apa saja jenis-jenis hak dan kewajiban warga negara Republik Indonesia ?
pembahasan
Misteri danau Toba di daerah Sumatra Utara indonesia
Misteri danau Toba,Sumatra Utara,indonesia
Beberapa misteri yang di sebut-sebut sebagai mitos atau fakta yang sering terjadi pada daerah danau toba,Sumatra Utara ini.berikut ini akan ditampilkan beberapa mistis yang sering terjadi di danau Toba;
1. Sosok Begu Ganjang Pencabut Nyawa
Begu Ganjang merupakan sosok makhluk mistis yang sejak lama dikenal oleh etnis Batak Toba. Menurut penduduk setempat, Begu Ganjang berarti hantu panjang yang keberadaannya acap kali dikaitkan dengan fenomena aneh seperti orang yang tiba-tiba sakit atau meninggal secara misterius.Konon mereka yang pernah melihat, menjelaskan jika Begu Ganjang adalah makhluk tinggi yang jika dilihat bisa mencekik orang yang melihatnya.
Sosoknya dipercaya berambut panjang dan suka berdiam di pucuk-pucuk pohon yang tinggi. Meski keberadaan makhluk misterius ini masih menjadi perdebatan, akan tetapi banyak yang percaya atas keberadaannya.
2. Sosok Penunggu Gubuk
Hanya sedikit yang tahu jika pada akhir tahun 1948, tokoh proklamator yaitu Bung Karno pernah menjalani pengasingan di gubug reyot itu selama 22 hari oleh pemerintah Belanda.
Hampir 60 tahun berselang, namun gubug reyot itu masih berdiri kokoh di tepian Toba. Hanya saja, gubug pengasingan itu tak lagi reyot. Gubug itu kini menjelma sebagai sebuah wisma megah yang difungsikan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan Pemprov Sumatra Utara.
Seiring dengan perjalanan sejarah, wisma pengasingan itu lantas memunculkan misteri tersendiri bagi pengunjungnya.
Menurut warga, disini banyak cerita misteri yang acap kali mewarnai keberadaan gubug bekas tempat tinggal sang proklamator itu. Konon, banyak pengunjung yang sering mendengar suara-suara dan langkah kaki dari ruang pertemuan yang dulu dipakai Bung Karno.
Bahkan, pengunjung yang menginap pun tak jarang akan mengalami gangguan oleh makhluk astral tersebut.
3. Ikan Mas Raksasa
Menurut cerita rakyat yang diyakini secara turun menurun menyebutkan bahwa di Toba ada sosok tiga ekor ikan mas yang sangat besar dengan warna khas Batak (Bonang Manalu) yaitu merah, hitam dan putih.
Menurut pengakuan masyarakat sekitar, mereka acap kali melihat ketiga ekor ikan berukuran berbeda antara 5-10 meter melintasi danau.
Nelayan di perairan Toba selalu gelisah saat rombongan ikan itu lewat karena kerap kali merusak perangkap jala mereka. Konon katanya ketiga ekor ikan itu adalah penunggu Toba yang telah ada selama ratusan tahun silam.
4. Wajib Mengucapkan Santabi Oppung
Sebagai salah satu danau vulkanis purbakala, Danau Tobamemang sudah melewati banyak sekali masa atau era. Sudah banyak hal yang terjadi di Toba baik buruk ataupun tidak. Untuk menuju Toba memang harus melintasi berbagai tanjakan yang berliku.
Konon katanya di antara jalanan berliku dan lembah-lembah yang indah itu ada sebuah gua misterius yang ketika kendaraan melintasi bagian depannya akan tiba-tiba mati mesin tanpa alasan jelas. Masyarakat percaya jika demikian maka harus mengucapkan kalimat
‘Santabi Oppung’ yang berarti permisi dalam bahasa Medan. Dan kemudian mesin kembali menyala, konon cerita ini juga sama dengan yang dipercaya ada di daerah Batu Lubang, Sibolga.
Sebetulnya, cerita seram seperti ini cukup banyak beredar di kalangan masyarakat Sibolga-Tapteng, khususnya di kalangan sopir. Tapi tak semua percaya. Sebab, ada juga yang berkata, kalau kejadian mati mesin di tengah Batu Lubang hanya kebetulan semata.
5. Makhluk Pengganggu Tongging
Sebetulnya kisah seram ini terjadi di malam tahun baru 2009 tatkala sekelompok orang menikmati indahnya pergantian tahun di desa Tongging, desa tepi danau Toba. Untuk mendapatkan pemandangan spektakuler di tahun baru, sekelompok pemuda itu melintasi tanjakan Tongging.
Ternyata tak hanya medan yang terjal saja yang mengganggu perjalanan dini hari mereka.
Akan tetapi ada sosok-sosok tak kasat mata yang mengganggu perjalanan mereka seperti mesin kendaraan yang tiba-tiba mati tanpa sebab padahal kendaraan dalam kondisi baik, hingga perasaan berat yang menyiksa padahal kondisi aman saja.
6. Tangisan Misterius
namun ternyata ada pula sosok-sosok makhluk misterius tak kasat mata yang seakan masih memiliki tanggungan di dunia yang ikut serta menikmati malamnya di pinggir danau.Pasalnya, ada cerita yang
menyebutkan jika di beberapa sudut Toba acap kali terdengar suara tangisan kesedihan yang konon merupakan korban orang-orang hilang karena tenggelam di sana.
7. Sosok Misterius Tepi Danau
Kala itu, sekelompok mahasiswa alumni USU pernah menghabiskan malam bersama di pinggiran Toba. Seperti lazimnya sekelompok anak muda, mereka menghabiskan waktu dengan berfoto bersama saat waktu mendekati Maghrib itu. Ketika asyik berfoto, ternyata mereka menyadari sebuah keganjilan saat foto-foto tersebut dicetak.
Anehnya, dari semua foto yang dicetak salah satu diantaranya ada foto yang berwarna pucat. Namun yang lebih mengerikan lagi ialah tampak sosok jauh di belakang mereka seperti seekor monyet namun mirip manusia dengan wajah menyerupai kakek tua dan sangat menyedihkan dengan kaki yang terayun serta tubuh membungkuk.
8. Sosok Wanita Berwajah Rata
Ada sekelompok anak muda yang mengakui mengalami kejadian misterius di penginapan tepian Toba. Saat itu anak-anak muda tersebut memilih untuk bermain di pinggiran perairan Toba tepat tengah malam karena tak bisa tidur.
Dari sekelompok pemuda itu ada seseorang yang memilih duduk di tepian danau karena enggan bermain. Tatkala teman-temannya sedang asyik bermain dia melihat ada sosok wanita misterius yang tiba-tiba muncul di dekat teman-temannya yang bermain air. Wanita misterius itu berjalan keluar dari danau dan ke arahnya.
Betapa kagetnya dia saat wanita itu mendekat, karena yang dilihat bukanlah sosok wanita berwajah cantik namun wajah putih dan rata tanpa adanya mata, mulut ataupun hidung.
9. Kalau Tak Sopan Tenggelam
Seperti halnya yang lazim berlaku di mana pun, ketika kamu berkunjung ke Danau Toba memang harus bersikap dan berbicara sopan di kawasan Toba termasuk dilarang berbuat asusila, menyakiti hewan, bahkan sampai membuang benda-benda yang dianggap tak sopan.
Menurut pengakuan warga, dulunya ada seorang wanita yang mencoba melanggar pantangan tersebut dengan membuang sampah pribadi ke danau. Entah mengapa, wanita itu seolah-olah ditarik oleh sosok misterius tak kasat mata untuk masuk dan di tenggelamkan ke dalam Danau Toba.
10. Sosok Naga Penjaga Danau
Menurut pengakuan warga disekitar danau mengatakan bahwa mereka sering melihat sosok naga di danau. Konon, menurut mitos yang berkembang di sana, naga itu adalah anak dari Pak Toba yang berubah menjadi seekor naga yang hingga kini menjaga danau.
Lebih seramnya lagi, naga tersebut hingga saat ini masih selalu menampakan diri. Beberapa nelayan yang sering menjala ikan di danau Toba kadang mendapati makhluk besar bersisik seperti ular besar berenang di permukaan danau. Namun, tak seorang pun yang sanggup untuk membuktikan kebenaran naga tersebut.
Itulah beberapa mistis yang sangat sering terjadi di danau Toba, Sumatra Utara ini.
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada Masa Reformasi (1998-sekarang)
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada Masa Reformasi (1998-sekarang) Soeharto terpilih kembali sebagai Presiden pada Sidang Umum M...
-
soal dan pembahasan Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara soal 1. Jelaskan makna hak dan kewajiban warga n...
-
" Upaya penanganan yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi paham radikalisme dan terorisme". Pengaruh radikalisme yang merupa...
-
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada Masa Reformasi (1998-sekarang) Soeharto terpilih kembali sebagai Presiden pada Sidang Umum M...