Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label Asal Mula Toga Sinaga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Asal Mula Toga Sinaga. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 Maret 2021

Asal Mula Toga Sinaga

 Asal Mula Toga Sinaga



Sinaga adalah salah satu marga tertua yang ada dalam suku batak toba.asalnya dari desa urat,pulau samosir namun marga ini umum pula dikenal di indonesia.tidak sedikit pula keturunan sinaga yang hari ini berada di penjuru dinia.

Menurut cerita lisan dari orang tua-orang tua, semua orang batak toba berasal dari satu garis keturunan yang bernama Si Raja Batak. Si Raja Batak kemudian memiliki 2 orang anak yaitu Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon. Dari istrinya yang bernama Si Boru Baso Burning, Guru Tatea Bulan memiliki 5 orang putra dan 4 orang putri. Putra dan putri tersebut adalah :

Putra :

1. Raja Uti

2, Saribu Raja

3. Limbong Mulana

4. Sagala Raja

5. Silau Raja.

Putri :

1. Si Boru Pareme

2. Si Boru Anting Sabungan

3. Si Boru Biding Laut

4. Nantinjo

Saribu Raja yang merupakan anak kedua dari Guru Tatea Bulan melakukan hubungan incest dengan iboto nya sendiri yaitu Si Boru Pareme. Hal itu kemudian diketahui oleh adiknya yaitu Limbong Mulana, Sagala Raja, dan Silau Raja. Mereka berniat untuk mengusir Saribu Raja dan Si Boru Pareme keluar dari kampung mereka karena perbuatan tersebut dianggap memalukan dan melanggar adat. Saribu Raja dan Si Boru Pareme kemudian pergi dari Pusuk Buhit ke Sabulan (Ulu Darat). Setelah sampai disitu, Saribu Raja kemudian pergi meninggalkan Si Boru Pareme ke arah Barus dan menikah lagi disitu dan kemudian lahir Si Raja Borbor, setelah itu kemudian Saribu Raja pergi dan menikah kembali dan lahirlah Raja Galeman.

Si Boru Pareme ditinggalkan dalam keadaan hamil di Ulu Darat, kemudian dia bertemu dengan harimau (Babiat Sitelpang) yang ingin meminta tolong karena ada tulang yang menyangkut di tenggorakan setelah dia memakan hasil buruan nya. Babiat Sitelpang tersebut akhirnya menjadi teman dari Si Boru Pareme karena ingn membalas budi karena dia sudah ditolong. Si Boru Pareme kemudian melahirkan anak dan diberi nama Si Raja Lontung. Setelah dewasa Babiat Sitelpang lah yang mengajari Si Raja Lontung untuk mempelajari ilmu bela diri (mossak). 

 Si Raja Lontung bertumbuh dewasa dan sudah saatnya untuk menikah. Kemudian dia bertanya pada ibu nya "Ibu, dimana kampung Tulang", Si Boru Pareme malu memberi tahu pada anaknya bahwa ibunya menikahi ito nya sendiri. Si Raja Lontung pun tidak kehabisan akal dan terus bertanya pada ibunya untuk mencari kampung tulang nya itu. Si Boru Pareme pun tidak bisa lagi membohongi Si Raja Lontung, dia pun menyuruh Si Raja Lontung untuk pergi mencari kampung tulang nya ke arah Pusuk Buhit dan memberinya sebuah cincin. Dia bergegas mencari kampung tulang nya ke Pancur Sipitu Dai sambil membawa cincin pemberian ibunya tersebut. Tanpa diduga Si Boru Pareme pun ikut pergi ke Pancur Sipitu Dai dengan memotong jalan dari Danau Toba dan tiba lebih dulu daripada Si Raja Lontung.

 Setelah melakukan perjalanan, akhirnya Si Raja Lontung tiba di Pancur Sipitu Dai dan melihat ada seorang gadis yang sedang mandi. Dia berfikir bahwa itu lah boru ni Tulang nya yang tadi dikatakan oleh Si Boru Pareme. Mereka berdua mengobrol, saling menanyakan marga, dan ternyata benar mereka marPariban. Si Raja Lontung pun menyematkan cincin pemberian ibunya tadi dan ternyata pas di tangan wanita tersebut yang tidak lain adalah ibunya sendiri. Setelah kejadian itu, Sabulan mengalami longsor dan Si Raja Lontung berfikir bahwa ibunya suda meninggal karena terjadi longsor. Padahal longsor itu adalah permintaan Si Boru Pareme pada Mulajadi Nabolon agar kebohongannya tersebut tidak diketahui anaknya. Si Raja Lontung pun menikahi pariban nya tersebut yang tidak lain adalah ibu kandung nya sendiri, kemudian lahirlah 7 orang putra yaitu :

1. Toga Sinaga

2. Tuan Situmorang

3. Toga Pandiangan

4. Toga Nainggolan.

5. Toga Simatupang

6. Toga Aritonang

7. Toga Siregar

serta 1 orang putri yang diberi nama Si Boru Panggabean yang kemudian menikah dua kali kepada marga Simamora dan Sihombing.

Menurut cerita turun-temurun,anak sulung siraja lontung adalah sinaga dan anak kedua situmorang.

Setelah dewasa,situmorang lebih dulu kawin dengan boru limbong sementara adik boru limbong ini  diperistri oleh sinaga.

Sinaga mempunyai tiga orang anak bernama raja bonor,raja ratus,dan raja uruk.

Raja bonor yang kemudian disebut sinaga bonor memperanakkan raja pande,tiang ditonga,dan suhutnihuta.

Siraja ratus yang kemudian disebut sinaga ratus memperanakkan ratus nagodang,si tinggi,dan si ongko.

Raja uruk yang kemudian disebut sinaga uruk memperanakkan sihatahutan,barita raja,dan datu hurung.

 Hingga saat ini keturunan dari Sinaga tetap masih menjadi satu marga yaitu marga Sinaga. Semua keturunan Sinaga terhimpun menjadi Toga Sinaga yang dimana menjadi dalam satu ikatan dalam Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boruna (PPTSB). Persatuan ini berada ditingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan tingkat nasional. Tahun 1966 PPTSB membangun sebuah tugu yang diberi nama Toga Sinaga yang letaknya di Desa Urat, Samosir dan tahun 1970 bulan Juni tugu tersebut diresmikan.


sekian dan terima kasih!

Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada Masa Reformasi (1998-sekarang)

  Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia pada Masa Reformasi (1998-sekarang) Soeharto terpilih kembali sebagai Presiden pada Sidang Umum M...